Apa Kata Mereka Tentang Bidiksiba..?

sumatrapost.id | pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata untuk masyarakat. Menjadi salah satu target yang dicanangkanPT Bukit Asam (PTBA).Untuk mewujudkan hal itu, PTBA sejak beberapa tahun terakhir mengusung program Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa Sekitar Bukit Asam (Bidiksiba).

 

Tercatat, Sejak 2013 hingga 2023, setidaknya ada 345 putra-putri daerah sekitar wilayah operasi perusahaan ini memperoleh beasiswa. 102 orang di antaranya masih berstatus pelajar dan 243 orang lainnya kini berstatus alumni. Para alumni ini telah mendapatkan pekerjaan di berbagai bidang usaha.

 

Bidiksiba sendiri merupakan beasiswa yang diberikan kepada siswa-siswi lulusan SLTA/sederajat dari keluarga prasejahtera di sekitar lokasi perusahaan. Tujuannya agar putra-putri bumi serasan sekindang ini dapat mencapai pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

 

 

Noval Hariyanto salah satunya. pemuda asal Desa Tegal Rejo di Kabupaten Muara Enim, menceritakan pengalamannya sebagai peserta Program Bidiksiba.

 

“Ayah saya bekerja sebagai tukang ojek. Untuk biaya kuliah, orang tua saya tidak mampu membiayainya. Saya cari beasiswa, ada Program Bidiksiba,” ujar Noval.

 

Noval lolos seleksi Bidiksiba pada tahun 2014 dan dapat kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) program studi Teknik Kimia. Kini Noval bekerja sebagai Field Operator di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri petrokimia.

 

Lain lagi cerita Aji Malik. Salah satu peserta Bidiksiba tahun 2013. Dia mengungkapkan manfaat Bidiksiba yang benar-benar terasa. Ia tidak perlu memikirkan biaya kuliah dan biaya hidup sehingga bisa fokus menjalani kuliahnya dengan baik di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri). Kini Aji berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

 

“Manfaat dari beasiswa Bidiksiba sangat luar biasa. Untuk operasional perkuliahan sudah aman. Saya dapat mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik,” tuturnya.

 

Ada pula Dian Adi Saputra, peserta Bidiksiba tahun 2015, dirinya ingin anak-anak dari keluarga prasejahtera di kampung halamannya tetap bersemangat mengejar mimpi. Sembari bergabung dalam Program Perpustakaan Keliling dan Wisata Edukasi di Tanjung Enim, Dian berbagi semangat dan pengalaman.

 

“Saya pulang ke Tanjung Enim dengan kondisi yang sangat saya syukuri. Pendidikan sangat penting untuk anak-anak. Saya bisa melihat adik-adik yang mungkin punya nasib dan mimpi yang sama dengan saya. Saya ingin mereka tidak patah semangat hanya karena terkendala biaya,” tegasnya.

 

Melalui Program Bidiksiba, PTBA berharap dapat ikut serta dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia sekaligus menanggulangi kemiskinan.

 

Selain Bidiksiba, PTBA juga menyelenggarakan Program Ayo Sekolah yang menyalurkan paket beasiswa untuk siswa-siswi kurang mampu. Ada pula Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka), serta Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba) untuk meningkatkan kompetensi guru sekolah dasar di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Lahat. (*/Mas)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *