JOGJA  

Manfaatkan Kecanggihan Teknologi, Koruptor Lebih Mudah Simpan Hasil Kejahatannya

YOGYAKARTA, sumatrapost.id – Di era digital yang semakin maju, koruptor menggunakan berbagai cara canggih untuk menyembunyikan hasil kejahatannya.

Advokat muda dan praktisi hukum, Musthafa SH, menjelaskan bahwa teknologi informasi (IT) telah menjadi alat utama bagi para pelaku untuk mencuci uang secara efektif dan sulit dideteksi.

Menurut Musthafa, para koruptor tidak lagi hanya mengandalkan metode tradisional untuk menyembunyikan uang hasil korupsi. Kini mereka memanfaatkan teknologi yang canggih seperti blockchain, jaringan VPN, dan mata uang kripto untuk memindahkan uang secara global dan menjaga anonimitasnya.

“Kecanggihan teknologi memang menawarkan kemudahan, tapi juga celah untuk tindak kejahatan yang lebih kompleks. Koruptor menggunakan teknologi ini untuk membuat jejak digital yang hampir tidak mungkin dilacak,” ujar Musthafa.

Musthafa juga menyoroti bahwa dengan penggunaan teknologi seperti smart contracts di blockchain, koruptor dapat mengatur transaksi otomatis yang sulit dilacak oleh otoritas.

Mata uang kripto, terutama yang memiliki privasi tinggi, menjadi pilihan favorit karena tidak melibatkan pihak ketiga, yang biasanya bekerja sama dengan regulator untuk memantau transaksi mencurigakan.

“Saat ini, modus pencucian uang menjadi semakin kompleks karena mereka menggunakan jaringan yang terenkripsi serta transaksi otomatis berbasis smart contract,” ujar Musthafa.

“Mereka bisa mengatur aliran uang secara otomatis dan anonim sehingga otoritas sulit mengidentifikasi sumber dan tujuan akhir dana tersebut,” tambahnya

Selain itu, Musthafa menekankan pentingnya kolaborasi antara penegak hukum dan pakar IT dalam memahami tren dan pola baru ini.

Menurutnya, regulasi yang kuat terhadap penggunaan teknologi tertentu dan pengembangan sistem pengawasan yang lebih baik sangat diperlukan agar para koruptor tidak lagi dengan mudah menghindari jeratan hukum.

“Perlunya penegakan hukum yang berkolaborasi dengan ahli IT adalah keniscayaan. Hanya dengan pemahaman teknologi yang baik kita bisa menghambat praktek pencucian uang yang kian modern ini,” pungkasnya.