JOGJA  

Kurniawan Andika; Golput, Berarti Tidak Peduli Terhadap Negara

Foto : Wakil Sekretaris Hikmah Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Kurniawan Andika

YOGYAKARTA, sumatrapost.id – Pemilu adalah salah satu momen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana kita semua memiliki kesempatan untuk berpartisipasi menentukan pemimpin serta arah kebijakan negara ke depan.

Di tengah kebebasan ini, ada pilihan bagi setiap individu untuk ikut atau tidak ikut memilih. Namun, “golput” atau golongan putih, yang berarti memilih untuk tidak menggunakan hak pilih, adalah pilihan yang sering muncul sebagai bentuk kekecewaan atau sikap apatis terhadap proses politik.

Wakil Sekretaris Hikmah Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Kurniawan Andika saat diwawancarai Minggu (10/11/2024) mengatakan ada beberapa hal yang meyakinkan kita untuk tidak golput.

“Ada beberapa hal yang membuat kita untuk tidak golput dalam setiap pemilu, baik Pilkada dan Pilpres. Pertama, suara kita menentukan masa depan bangsa, kedua bentuk kepedulian kita terhadap negara, hak yang di dapat dengan perjuangan, menjaga demokrasi agar tetap hidup dan kesempatan kita untuk memilih pemimpin yang terbaik,” jelasnya.

Dika menjelaskan setiap suara memiliki makna dan kekuatan dalam menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.

“Dengan menggunakan hak pilih, kita berpartisipasi aktif dalam membentuk pemerintahan yang akan melayani dan mengatur kita selama beberapa tahun ke depan,” ucapnya.

Selain itu imbuhnya, dengan golput bisa dipandang sebagai tanda ketidakpedulian terhadap masa depan negara.

Sebaliknya, memilih adalah wujud dari cinta dan kepedulian kita terhadap kemajuan bangsa. Dengan tidak golput, kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan perkembangan negara dan masyarakat di sekitar kita.

Selain itu tambah ya, hak untuk memilih adalah hasil perjuangan panjang dari banyak pihak. Banyak tokoh bangsa yang memperjuangkan demokrasi agar setiap warga negara memiliki hak untuk menentukan pemimpin.

“Menghargai hak ini adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangan mereka,” tegasnya.

Dengan tidak menjadi golput, kita menjaga demokrasi tetap hidup.
Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang didukung oleh partisipasi aktif rakyatnya. Semakin banyak warga yang menggunakan hak pilihnya, semakin legitimat proses demokrasi tersebut.

“Dengan memilih, kita mendukung keberlanjutan demokrasi di negara ini,” ujarnya.

Menjadi golput berarti kita akan kehilangan kesempatan untuk memilih pemimpin terbaik. Walaupun tidak ada kandidat yang sempurna, pasti ada calon yang lebih baik dalam mewakili nilai-nilai dan aspirasi kita.

“Dengan memilih, kita bisa membantu memastikan bahwa mereka yang memiliki kapasitas untuk memimpin dengan baik mendapatkan kesempatan untuk melayani rakyat,” tegasnya.

Jika bingung dengan pilihan kandidat, ada baiknya melakukan riset lebih dalam tentang program-program mereka.

“Dengan mengikuti acara debat, membaca visi-misi, dan memahami rekam jejak mereka bisa membantu kita membuat keputusan yang lebih tepat,” tuturnya.

Menggunakan hak pilih dalam pemilu adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara. Dengan memilih, kita ikut menentukan masa depan bangsa, menjaga demokrasi, dan menunjukkan kepedulian terhadap negara.

“Mari bersama-sama untuk tidak golput, dan jadilah bagian dari perubahan positif bagi Indonesia,” pungkasnya.